Setiap satu bulan sekali, pengurus Lazismu Kota Malang melakukan silaturahmi dengan dewan Syariah dan Dewan Pengawas. Dewan Pengawas Lazismu kota Malang adalah Prof. Unti Ludigdo yang merupakan Ahli Akuntansi sekaligus Dosen Universitas Brawijaya. Kunjungan ke rumah Prof. Unti dalam rangka menyampaikan perkembangan Lazismu sekaligus meminta nasehat dan saran untuk pengembangan Lazismu ke depan.
Silaturahmi yang dilakukan pada hari selasa (15/8) berlangsung pada malam hari setelah sholat isya. Agenda yang berlangsung informal dengan ditemani suasana dingin kota malang itu dipandu oleh ketua Lazismu Kota Malang, Zakaria Subiantoro. Dalam kesempatan itu, Zakaria Subiantoro menyampaikan perkembangan Lazismu secara umum. Dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing koordinator Kecamatan.
“Lazismu Kota Malang merupakan Lazismu Daerah keenam yang akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Lazismu Wilayah Jawa Timur.” Ujar Toro, saat menyampaikan perkembangan Lazismu Kota Malang kepada Dewan Syariah dan Dewan Pengawas. Draft pengajuan Surat keputusan itu juga termasuk adanya Dewan Syariah dan Dewan Pengawas. Draft pengajuan SK tersebut kemudian diberikan juga ke Dewan Syariah dan Dewan Pengawas agar diketahui secara detail komposisi susunan pengurus Lazismu.
Perkembangan lain, Lazismu telah memiliki donatur tetap yang semakin bertambah banyak dari periode sebelumnya. Bahkan nama-nama donatur dan nominalnya sudah tercetak di kwitansi sehingga tidak perlu menulis manual. Hal itu merupakan salah satu bentuk pelayanan Lazismu kepada donatur sehingga kepercayaan donatur semakin tinggi kepada Lazismu.
Dalam bidang sumberdaya manusia (SDM), Lazismu kota Malang telah mempunyai beberapa personil yang fokus pada kerjanya masing-masing. Ada personil admin, bagian akuntansi dan bagian entry data, yang masing-masing dipegang oleh satu orang. Sedangkan sebelumnya posisi tersebut masih dirangkap oleh koordinator kecamatan (Korcam).
Sementara itu, Prof. Unti Ludigdo, selaku dewan Pengawas Lazismu mengatakan jika keberadaan Lazismu sangat fundamental untuk mengatasi persoalan umat. “Problem umat adalah kemiskinan, dengan program santunan rutin tentu kebutuhan sehari-hari kaum dhuafa menjadi terpenuhi” terang Prof Unti. Beliau melanjutkan, bahwa Lazismu harus senantiasa bersinergi dengan lembaga lain untuk program pemberdayaan ekonomi umat. Terutama dengan majelis ekonomi untuk memberikan pelatihan pengembangan ekonomi produktif. Kerjasama dengan majelis tabligh juga diperlukan untuk membina dalam hal agama. Sehingga masyarakat binaan lazismu selain berdaya dalam ekonomi, juga baik kehidupan spiritualnya.
Prof. Unti juga berpesan untuk selalu berkoordinasi antar pengurus Lazismu. Hal ini untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan kecil dalam megelola uang umat. “Menghimpun dan meyalurkan uang umat harus dikelola dengan manajemen yang rapi. Jangan ada toleransi-toleransi penyimpangan sekecil apapun karena nanti bisa menjadi besar dan akan merugikan lembaga. Oleh karena itu koordinasi harus dilakukan dalam rangka untuk pengawasan.” Pesan Prof Unti.
Silaturahmi juga diikuti oleh Dewan Syari’ah Lazismu Kota Malang, Ustadz Dloul Qomar. Beliau memberikan semangat kepada pengurus untuk berpikir jauh kedepan. Beliau memberi saran kepada pengurus untuk bisa punya kantor sendiri yang besar. Selama ini kantor Lazismu berada dalam gedung bersama di PDM kota Malang. “sebagai lembaga zakat profesional, Lazismu harus punya kantor sendiri yang letaknya strategis dipinggir jalan. Insyaallah dengan dukungan potensi umat Muhamamdiyah di kota Malang, impian itu tidak mustahil” Saran Qomar sambil menyemangati. (Beni)